Pangdam XIV/Hsn, Mayjen TNI Surawahadi, S.I.P., memimpin pemberangkatkan 600 prajurit Yonif Pararaider 431/SSP dan Yon Zipur 8/SMG yang tergabung dalam Satuan Tugas Pembangunan Infrastruktur jembatan di jalan Trans Wamena Kab Nduga, batas batu dan Mamugu Papua dengan menggunakan KRI dr.Soeharso 990. Minggu (03/03/2019) bertempat di Dermaga Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makasar Sulsel
Satuan tugas Pembanguanan Infrastruktur Jembatan ini terdiri dari 450 (5 SSK) Yonif Pararaider 431/SSP sebagai Pasukan Pengamanan dibawah Pimpinan Mayor Inf A.A. Gede Rama C.P. S.Sos. dan 150 Yon Zipur 8/SMG sebagai Pasukan Zeni Pembangunan Jembatan yang dibawah Pimpinan Mayor Czi Catur Witanto, S.E.
Dalam amanatnya Pangdam XIV/Hsn Kita ketahui bersama, bahwa beberapa waktu yang lalu telah dilaksanakan pembangunan jembatan di Jalan Trans Papuayang dikerjakan oleh dua BUMN yaitu PT. Istaka Karya dan PT. Brantas Adibraya, namun proyek tersebut terhambat dan terhenti pengerjaannya karena adanya insiden penembakan oleh Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) yang mengakibatkan jatuhnya puluhan korban jiwa dari pekerja.
Atas kejadian tersebut, pemerintah memberikan kepercayaan kepada TNI untuk melanjutkan pembangunan jembatan Trans Papua dengan alasan faktor keamanan. Dengan demikian, keberangkatan Satgas 431/Satria Setia Perkasa dan Satgas Yonzipur 8/Sakti Mandra Guna ke daerah tersebut, untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur jembatan di Jalan Trans Papua, tepatnya diantara ruas Wamena, Nduga, Batas Batu dan Mamugu Provinsi Papua.
Lebih lanjut Mayjen TNI Surawahadi mengatakan tugas yang diamanahkan kepada saudara merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan bagi seorang prajurit TNI. Untuk itu, jalankan tugas ini dengan sepenuh jiwa raga demi keluhuran dan kejayaan bangsa. Manfaatkan keahlian maupun keterampilan sebagai seorang prajurit Kostrad atau Zeni, termasuk pengalaman yang saudara dapatkan pada penugasan-penugasan sebelumnya guna mendukung keberhasilan tugas.
Diakhir amanatnya Pangdam XIV/Hsn berpesan Pelihara soliditas dan junjung tinggi kebersamaan diantara para prajurit sekalian guna menangkal terjadinya perselisihan dan permasalahan serta jaga kedisiplinan dalam pelaksanaan tugas dan laksanakan tindakan pengamanan dimanapun berada untuk menjamin keamanan baik personel maupun materiil yang dimiliki selanjutnya tunjukkan jati diri saudara sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional maupun tentara profesional yang mencintai dan dicintai rakyat.
Turut hadir pada upacara pelepasan, Pangdivif 3 Kostrad Mayjen TNI Achmad Marzuki, Kapolda Sulsel Irjen Pol Drs Hamidin, Kabinda Sulsel, Kasdivif 3 Kostrad Brigjen TNI Dwi Darmadi, Pangkoops AU II Marsekal Muda TNI Henri Alfiandi, Para Asisten Jajaran Kodam dan Divisi 3 Kostrad, Danbrigif Para Raider 3/TBS Letnan Kolonel Inf Susilo, S.Sos, unsur Forkopimda Provinsi Sulsel (Rilis Penbpr3tbskostrad)