PEMBENTUKAN PERIODE I. ( YONIF 724/JULU SIRI)
Satuan ini pertama kali terbentuk pada tahun 1958 yang dikenal dengan nama K ROI I kemudian Pada tahun 1959 dilebur menjadi Yonif 407/Bambapuang ROI II. Pada tahun 1962 diubah lagi menjadi Yonif 007 ROI II kemudian pada tahun 1964 diubah menjadi Yonif 014/Samparajae diresmikan oleh Pangdam XIV/Hasanuddin pada 03 April 1964, dengan Surat Keputusan Nomor Skep/028/4/1964, sebagai realisasi dari Skep Menhankam/Pangap Nomor Kep/0648/4/1963, tanggal 4 April 1963. selanjutnya dilebur menjadi Yonif 724/Julu Siri, pada tanggal 4 April 1966 saat itu berada di bawah kendali Brigif-11/Anoa. Satuan ini diawal berdiri terdiri dari kompi-kompi yang terpisah-pisah daerah kedudukannya. Induk dari satuan ini bertempat di Komando Lama Ds. Paratinggia Kec. Simbang Kab. Maros. Yonif 724/Julu Siri dipimpin pertama kali oleh Danyonif Pertama Kapten Inf FB. Harahap.
Sejak awal tahun 1984 pembinaan organisasi mengalami banyak perubahan kebijaksanaan yang mana perubahan ini disebabkan kepentingan yang berubah. Yonif 724/Julu siri yang berstatus sebagai satuan tingkat pemeliharaan maka Yonif 724Julu Siri disiapkan sebagai Batalyon Training dan menyiapkan cadangan personel untuk melengkapi Batalyon Mantap, sehingga banyak personel Perwira yang dialih tugaskan ke satuan Yonif 725, Yonif 721 dan sebagai pelatih di Kodiklat Kodam XIV/Hsn sehingga secara organisasi komposisi personel tidak seimbang. Dengan situasi seperti ini komando atas menyusun organisasi 3 Kompi Senapan yang diharapkan selalu siap digerakan dan 1 Kompi Bantuan sebagai mercusuar Batalyon yang terdiri dari personel yang mempunyai kemampuan olahraga umum dan militer sebagai kompensasi kurangnya unsur pimpinan.
Pada Bulan Agustus 1984 Yonif 724/Julu Siri mendapat perintah persiapan tugas kedaaerah operasi Timor-Timur sehingga kepentingan berubah yang mana berpengaruh terhadap penyusunan organisasi dari yonif TOP ROI-73 menjadi Yonif TOP ROI-83 dengan komposisi 1 Kima, 4 Kipan dan 1 Ton Pemburu dengan mengadakan pemisahan terhadap personel. Dengan demikian Yonif 724/Julu Siri yang semula dibawah Komando Brigif 11/Anoa dialih statuskan pengorganikannya dibawah Komando Korem 141/ Todopoli.
Hanya sekitar tiga tahun Yonif 724/Julu Siri berada dibawah Komando Korem 141/Toddopuli. Sebelum satuan diserah terimakan Kasad dari Pangdam VII/Wirabuana kepada Pangkostrad.
Sejak tahun 1964 awal terbentuknya satuan ini, Pengabdian Yonif 724 /Julu Siri dalam Operasi Mengatasi Sparatis dan pemberontak Bersenjata serta melaksanakan tugas pemulihan keamanan dalam pelaksanakan penumpasan DI/TII Pimpinan Kahar Muzakar dan penumpasan Permesta pimpinan Letkol H.V Samuel.
Satuan ini telah mengalami pergantian tongak Pimpinan Komandan Yonif 433/Julu Siri dari Masa ke Masa sebagai Komandan ke XX dijabat oleh Mayor Inf Hadi Sutanto dan diserah terimakan kepada Mayor Inf Masa Sitepu, sebelum satuan ini beralihstatus Menjadi Yonif Linud 433/Julu Siri.
PEMBENTUKAN PERIODE II. (YONIF LINUD 433/JULU SIRI)
Berdasarkan Surat Keputusan Kasad nomor Skep/512/XI/1988 tanggal 14 Nopember 1988. Dalam rangka meningkatkan pembinaan satuan tempur, maka Korem Yonif 724/Julu Siri mengalami perubahan organisasi. Pada tanggal 22 Nopember 1988, Yonif 724/Julu Siri diserah terimakan Kasad dari Pangdam VII/Wirabuana kepada Pangkostrad sehingga Yonif 724/Julusiri yang Organik Administratif Kodam VII/Wirabuana dialihstatuskan menjadi Yonif Linud 433/3/1 Kostrad dibawah Komando Brigif Linud 3/TMS Kostrad. Satuan ini pertama kali dipimpin oleh Danyonif Linud I Mayor Inf Masa Sitepu. Yonif Linud 433/Julu Siri berpindah kedudukan dari Komando Lama Ds. Paratinggia Kec. Simbang Kab. Maros. ke Desa Sambueja Kec. Simbang Kab. Maros dan satuan ini telah bergabung menjadi satu untuk kompi-kompinya dengan Mayonif, berjarak sekitar 28 Km dari Markas Brigif Linud 3/TMS di Kariango.
Pada tanggal 4 April 1966 merupakan peleburan Yonif 014/Samparajae menjadi Yonif 724/Julu Siri dan pada tanggal 22 November 1988 alihstatus Yonif 724/Julu Siri menjadi Yonif Linud 433/Julu Siri. Dari kedua peristiwa tersebut merupakan Cikal bakal lahirnya Yonif Linud 433/JS, pada tanggal 04 April 1988 ditetapkan sebagai hari jadinya Yonif Linud 433/Julu Siri dengan Tunggulnya yang bertuliskan Julu Siri yang setiap tahunnya diperingati oleh seluruh warga Julu Siri.
Pada tanggal 15 Desember 2015 dalam rangka realisasi penataan organisasi satuan jajaran TNI AD Yonif Linud 433/Julu Siri, mengalami perubahan Validasi Organisasi dan Tugas dari Yonif TOP ROI-73 menjadi Yonif TOP ROI-95 sesuai Keputusan Kasad Nomor Kep/6/XII/1995 tanggal 15 Desember 1995 tentang Organisasi dan Tugas Batalyon Infanteri ROI 95 (Orgas Yonif ROI 95)
Tanggal 19 April 2011 Seiring dengan perubahan Orgas TOP ROI 2009 tersebut maka Yonif Linud 433/Julu Siri perlu untuk melaksanakan penyesuaian Orgas yang semula menggunakan TOP ROI 95 menjadi TOP ROI 2009 (sesuai Peraturan Kasad Nomor Perkasad/14/IV/2011 tanggal 19 April 2011 tentang orgas Yonif TOP ROI 2009)
Pada tanggal 20 Oktober 2010 berdasarkan Surat Telegram Panglima Divisi 1 Kostrad Nomor : ST/1397/2010 tanggal 20 Oktober 2010 tentang mendislokasi 1 Ki – B Yonif Linud 433/JS Kostrad ke pangkalan baru di Desa Kariango Kec. Tanralili Kab. Maros.
Satuan ini telah mengalami pergantian tongak Pimpinan Komandan Yonif Linud 433/Julu Siri dari Masa ke Masa sebagai Komandan ke XVII dijabat oleh Letkol Inf Syamsul Alam, S.E, sampai satuan ini berganti nama menjadi Yonif Para Raider 433/Julu Siri.
PEMBENTUKAN PERIODE III. (YONIF PARA RAIDER 433/JULU SIRI)
Pada tanggal 14 Mei 2016, secara resmi Panglima Divisi Infanteri 2/Kostrad, Mayor Jenderal TNI Ganip Warsito, S.E., M.M. membuka Latihan Pembentukan Para Raider bagi Yonif Linud 433/Julu Siri. yang di laksanakan di Lapangan Sidodadi, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Tujuan latihan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan satuan dan membentuk prajurit Raider yang profesional, handal dan tangguh. Sehingga Yonif Linud 433/Julu Siri diharapkan akan memiliki kualifikasi Raider, yakni satuan dengan prajurit yang memiliki kemampuan handal dan mampu bergerak di segala bentuk medan dan cuaca dengan mengutamakan unsur pendadakan melalui operasi Raid. Kualifikasi kemampuan yang ingin dicapai yaitu, pertama : mampu sebagai pasukan penanggulangan teror dan pertempuran jarak dekat, kedua : mampu sebagai pasukan lawan gerilya dengan mobilitas tinggi dan ketiga : mampu untuk melakukan perang berlarut (Gerilya)”. Dalam latihan di Sidodadi, para pelaku latihan akan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu : Tahap Basis di Sidodadi, Ngantang, Kabupaten Malang; Tahap Gunung Hutan di Gunung Taji, Jabung, Kabupaten Malang; dan Tahap Rawa Laut di Pulau Sempu, Sumbermanjing, Kabupaten Malang.
Pada tanggal 15 Desember 2016 berdasarkan Surat Perintah Kasad Nomor Sprin/4046/XII/2016 tentang perintah untuk melaksanakan penyesuaian terhadap Organisasi dan Tugas satuan jajaran TNI AD diantaranya Organisasi dan Tugas Batalyon Infanteri Para Raider, yang tertuang dalam Peraturan Kasad Nomor 55 Tahun 2016.
Berdasarkan Surat Perintah Pangkostrad Nomor : Sprin/342/III/2017 tanggal 13 Maret 2017 tentang perintah melaksanakan penyesuaian terhadap organisasi dan dan tugas satuan jajaran Kostrad, maka Batalyon Infanteri Lintas Udara 433/3/1 Kostrad berganti nama menjadi Batayon Infanteri Para Raider 433/3/1 Kostrad.
Pada tanggal 17 Mei 2018 dilaksanakan Upacara Alih Komando dan Pengendalian Brigif Para Raider 3 Kostrad dari Divisi Infanteri 1 Kostrad kepada Divisi Infanteri 3 Kostrad dipimpin langsung oleh Panglima Kostrad Letjen TNI Agus Kriswanto. Alih Kodal Brigif Para Raider 3 Kostrad Divisi Infanteri 1 Kostrad ini merupakan bagian kesiapsiagaan Kostrad untuk memperluas kekuatan di jajaran satuan Kostrad. Maka dengan Alih Kodal Brigif Para Raider 3 Kostrad dialihkan dari Divisi Infanteri 1 Kostrad kepada Divisi Infanteri 3 Kostrad, sehinga jajaran Brigif Para Raider 3/TBS secara resmi di Bawah Komando Divisi Infanteri 3/Darpa Chakti Yudha termasuk Batalyon Infanteri Para Raider 433/Julu Siri.
Satuan Yonif Para Raider 433/JS ini pertama kali dipimpin oleh Danyonif Para Raider I Letkol Inf Syamsul Alam, S.E. Dalam pengabdiannya kepada negara dan bangsa prajurit Yonif Para Raider 433/JS tidak mengenal pamrih bahkan mereka rela mengorbankan jiwa dan raganya demi tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang senantiasa siap sedia memenuhi panggilan Negara dan Bangsa untuk memberikan Dharma Bhaktinya sebagai Pasukan Pemeliharaan Perdamaian yang tergabung sebagai Satuan Main Body Satgas Yonkomposit TNI Kontingen Garuda XXXV-C UNANID/Darfur yang telah berhasil menorehkan prestasi dalam menjaga perdamaian dan Mengharumkan Nama Bangsa Indonesia dimata Dunia.