
Aksi terjun payung (Free Fall) 32 prajurit Brigif Para Raider 3TBS dari satuan Komando Strategi Angkatan Darat (Kostrad) hibur masyarakat Carangki Tanralili Kabupaten Maros Sulsel, minggu (28/9) pagi.
Kegiatan ini digelar selama 14 hari mulai tanggal 17 s.d. 30 Juli 2019 dalam rangka Pemeliharaan Kemampuan (Harpuan) Tri Wulan ke III 2019 , Hal tersebut mendapat perhatian dari masyarakat yang hadir. Terlihat ratusan warga berbondong-bondong datang dan berkumpul di tanah lapang dusun Bira untuk melihat dari dekat aksi para penerjun yang menghibur penonton yang hadir.

Para peterjun dari Brigif Para Raider 3/TBS tersebut diterjun dari ketinggian 9.000 Feet dan menggunakan CASA 212 milik Penerbad dengan Pilot Kapten Cpn Adhitya, adapun 32 prajurit dari Brigif Para Raider 3/TBS Kostrad yang melakukan aksi terjun Free Fall tersebut mengunakan Payung jenis Sabre Talon, M10 dan M9, dibawah pimpinan Letnan Satu Inf Andi Muh. Sulthan Yusuf Pasi Pam Brigif Para Raider 3/TBS.

Danbrigif Para Raider 3/TBS Letnan Kolonel Inf Susilo,S.Sos saat ditemui, disela-sela meninjau Latihan Harpuan tersebut mengatakan, bahwa kemampuan terjun bebas militer atau Military Free Fall ini merupakan salah satu kemampuan prajurit Brigif Para Raider 3/TBS yang digunakan dalam aplikasi Infiltrasi ke suatu daerah dalam misi tertentu. “Pada pelaksanaan sebenarnya peterjun menggunakan Full Combat Gear yang dirancang untuk mampu diterjunkan baik dengan metode Haho (High Altitude High Opening) maupun Halo (High Altitude Low Opening) guna menghindari pendeteksian musuh,” Danbrigif .

Dengan demikian, sambungnya, pasukan yang infiltrasi melalui udara akan mampu menciptakan efek pendadakan luar biasa bagi lawan dalam pelaksanaan suatu operasi khusus. “Selain itu dengan kemampuan ketepatan mendarat, para peterjun juga mampu ditugaskan untuk menginfiltrasikan ke suatu daerah tertentu yang tidak dapat dicapai dengan alat angkut darat serta tidak memenuhi persyaratan sebagai landing zone bagi alat angkut udara,” katanya.
